4 Gong Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat music tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti ini. Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan.
3 KEUNIKAN MUSIK KONTEMPORER MANCANEGARA Hal yang menjadi ciri perkembangan musik ini adalah bagaimana komponis berkarya secara individual dan mencari daya musik nya sendiri. Gaya nusik ini tidak terlepas dari sikap dan e komponis. Pada dasarnya musik ini dan musik lainnya memiliki kesamaan dalam aspek pengelolaan proses yang dimulai pada : a.
k18hyi2. Alat Musik Manca Negara Asia Setiap negara di dunia memiliki kebudayaan yang mencerminkan kekhasan masing-masing. Setiap mancanegara asia juga memiliki pengalaman sejarah yang berbeda-beda, baik dari segi ideologi, karakter kehidupan sosial, lingkungan alam, maupun alat musik tradisional. Dalam hal kesenian, selain tarian dan sastra, setiap negara memiliki alat musik tradisional. Alat musik tradisional memiliki ciri dan keunikan tersendiri, baik dari bentuk maupun cara memainkannya. Jika Indonesia memiliki gamelan, bagaimana dengan mancanegara asia lain? Berikut ini beberapa alat musik tradisional dari masing-masing mancanegara asia. 1. Indonesia - Sasando Sasando sebuah alat musik tradisional asal pulau Timor, NTT. Sasando adalah alat musik berdawai yang memiliki keunikan dalam bentuk dan suaranya. Salah satu jenis kekayaan bangsa yang memiliki nilai seni tinggi. Asal tepat dari alat musik ini adalah dari sebuah pulau bernama pulau Rote. Cara memainkannya dengan cara dipetik. - Serune Kalee Serunai Serune Kalee merupakan isntrumen tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh. 2. Korea - Gayageum Gayageum adalah alat musik petik tradisional Korea yang berupa kecapi dengan 12 senar. Alat musik ini diciptakan raja ke-6 dari Kerajaan Gaya, yakni Gasil. Gayageum kemudian disebarkan ke Kerajaan Silla dan masih dimainkan hingga kini. Gayageum telah mengalami banyak modifikasi. Gayageum modern merupakan hasil modifikasi dari akhir Dinasti Joseon pada abad ke-19, dan sering kali dinamakan sanjo gayageum. Gayageum yang dimodernkan memunyai jumlah senar lebih banyak, yakni 13, 17, 18, 21, 22, atau 25 buah yang terbuat dari nilon. Di Korea Utara, gayageum bersenar 21 lebih banyak dimainkan. - Geomungo Geomungo atau hyeon-geum "kecapi hitam" adalah sebuah kecapi tradisional dari korea. Geomungo dimainkan sambil duduk. Senarnya dipetik menggunakan tongkat bambu kecil suldae dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan senar untuk menghasilkan nada. Tipe nada yang dimainkan untuk musik tradisional Korea adalah D/Eb, G/Ab, C, A/Bb, A/Bb, dan A/Bb satu oktav lebih rendah daripada nada tengah. Geomungo dimainkan pada saat pementasan solo sanjo atau dengan alat musik lain. Suara nada yang dihasilkan Geomungo dianggap lebih "maskulin" dibanding alat musik petik gegayume yang dianggap lebih feminin; namun keduanya dimainkan baik oleh pria maupun wanita. 3. Jepang - Koto Koto adalah alat musik tradisional Jepang yang menyerupai kecapi. Alat ini masuk ke Jepang sejak abad ke-7. Di masa itu, koto dimainkan sebagai salah satu bagian musik Istana. Koto dimainkan sebagai alat musik tunggal, tanpa iringan alat musik lain, dan menjadi populer di masyarakat sejak abad ke-17. Bagian badan terbuat dari kiri atau kayu paulownia yang dilubangi bagian dalamnya. Koto memiliki 13 dawai. Karena koto menggunakan lima tangga nada, dengan 13 dawai, biasanya koto dapat menghasilkan sekitar 2,5 oktaf. Di Jepang, sejak zaman dahulu hingga saat ini, koto sering diibaratkan sebagai ryu atau naga sehingga bagian-bagian alat musik ini juga dinamai ryukaku tanduk naga, ryukou mulut naga, dan ryubi ekor naga. Di berbagai negara di Asia, naga dihormati seperti dewa dan dianggap sebagai makhluk mitos spiritual tinggi. - Shakuhachi Shakuhachi merupakan alat musik tradisional Jepang yang berbentuk seruling. Shakuhachi dibuat dari bambu, di bagian dekat akar, dengan diameter Ada 5 lubang, 4 di bagian depan dan 1 di bagian belakang. Sisi dalam Shakuhachi digosok sampai halus, bahkan belakangan ini bagian dalamnya diolesi Shu-urushi bahan pewarna alam berwarna merah atau Kuro-urushi bahan pewarna alam yang berwarna hitam, agar menghasilkan suara yang halus dan indah. Dulu, bagian mulut shakuhachi dipotong menyerong, tetapi sekarang pada bagian mulut dipasangi tanduk rusa atau kerbau supaya lebih kokoh. Shakuhachi merupakan seruling yang dapat menghasilkan warna suara yang bervariasi dan nada suara yang paling sensitif di antara seruling tradisional Jepang, baik seruling tiup samping horizontal maupun seruling tiup depan vertikal. Oleh karena ciri khas itu Shakuhachi mempunyai posisi tersendiri di dalam alat musik tradisional Jepang. 4. India - Midagram Alat musik tradisional India yang satu ini terbuat dari sebuah batang kayu, masyarakat Hindustan mengenalnya dengan nama mridangam. Perkusi yang memiliki dua permukaan pukulan, digunakan untuk mengiringi musik melodi dalam komposisi tradisional India. Seperti halnya tabla, bisa digunakan dengan ketukan jemari, telapak tangan dan pukulan menekan ke dalam permukaan membran kulit. Namun perlu kemampuan dan ketelitian dalam tuning membran kulitnya, sehingga memiliki suara yang baik. Keberadaan instrumen mridangan sangat penting untuk mengiringi musik tradisional khas Indian bagian selatan karnatis. - Tabla Nah alat musik tradisional India yang satu ini sangat popular bahkan di dunia, banyak musisi dunia yang memasukan bebunyian tabla di dalam album-album mereka, sebut saja the Beatles untuk lagu Inner Light’ dalam single album Lady Madonna’. Alat tradisional yang memiliki bentuk seperti gendang Sunda atau Jawa, memiliki bunyi yang unik sehingga mampu mengajak para pendengarnya untuk menari terlebih dipadukan bersama suara tampura dan sitar. Salah satu musisi tabla India yang mendunia adala Zakir Hussain dan Anoushka Shankar. 5. Arab - Gambus Gambus adalah sebangsa gitar yang dipakai di Musik Arab, memiliki 6 jenis dawai rangkap, dawai yang dipakai adalah usus kambing atau nylon, biasanya setiap dawai rangkap sehingga ada 12 dawai semuanya, tidak ada fret jadi seperti biola, papan polos, nada ditentukan dengan posisi jari seperti main biola, sedangkan plektrum disebuta dalam bahasa Arab sebagai risha artinya bulu. Sekarang dawai dibuat dari nylon yang dibungkus kuningan atau tembaga seperti dawai gitar Gambus memiliki suara rendah yang unik. Gambus Arab berbeda dengan yang ada di Turki, Armenia, atau Yunani. Di Turki terdapat berbagai tala, dan berbeda dengan yang ada di Arab. Nama lute di Eropa adalah berasal dari Arab, yaitu al oud. - Qanun Qanum adalah alat musik dawai seperti kecapi atau zither yang berasal dari Harpa Mesir, dan dimainkan sejak Abad X, kemudian dibawa ke Eropa pada Abad XII. Arti Qanun sebenarnya adalah Hukum. Bentuk Qanun adalah seperti trapesium dengan papan suara yang datar untuk 81 dawai, di mana dibagi 3 kelompok akord. Cara memainkan adalah dengan meletakkan diatas pangkuan atau meja, dibunyikan dengan petikan jari di mana terdapat 4 plektrum dipasang pada ujung 4 jari bukan jempol setiap tangan, dawai ditumpu oleh penunjang brigde pada kulit domba atau ikan yang menutupi sebagian qanun yang segi empat jadi suara dibuat dengan resonansi kulit domba/ikan tersebut. Pemain juga akan membuat Maqam baru dengan tangannya, termasuk untuk modulasi. Pemain maestro qanun adalah Muhammad El 'Aqqad Mesir, Abraham Salman Iraq. Sumber
Tarian Mancanegara di Asia 1. Tari dari Cina Tarian Cina awalnya adalah ritual pemujaan dan penghormatan Dewa Mitologi Cina seperti tercatat pada Sejarah Musim Semi dan Gugur oleh Tuan Luoleh Lu Buwei. Tujuan keagamaan itu kemudian berkembang menjadi bentuk hiburan dalam bentuk sekelompok wanita yang menghibur tamu pada acara jamuan kenegaraan dan akhirnya menjadi bentuknya yang sekarang. 1. Tari Barongsai Barongsai adalah tarian tradisional Cina dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa Barongsai. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum masehi. Kesenian Barongsai mulai populer di zaman dinasti Selatan-Utara Nan Bei tahun 420-589 Masehi. Saat itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda. Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang Kilin’. Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki. Satu gerakan utama dari tarian Barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah Lay See’. Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan Lay See’ ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Barongsai. 2. Tari Yangge Yangge adalah salah satu dari sekian banyak tarian tradisional Cina yang ditarikan oleh pemuda-pemudi di utara Cina. Dalam bahasa Indonesia yang berarti semai, padi, tangkai muda, benih dan ge berarti lagu. Tarian meriah ini ditarikan untuk menyambut musim semi tepatnya pada hari pertama dan kelima belas Imlek. Tarian ini menggunakan sapu tangan atau kipas untuk para wanita dan genderang untuk para pria tapi variasi peralatan seperti gabungankipas dan selendang panjang atau peralatan lainnya. Untuk tarian ini semua penari biasanya menggunakan pakaian berwarna merah, hijau atau warna cerah lainnya. Ditarikan dengan perasaan gembira dan bersemangat, seperti karakter dari orang Shaanxi, daerah asal Yangge. Tarian ini berasal dari dinasti awalnya ditarikan untuk pemujaan dewa atau mengusir roh jahat. Pada zaman itu pada hari Imlek penari Yangge akan mendatangi rumah-rumah mengucapkan selamat tahun baru dan menarikan Yangge di halaman-halaman rumah, membuat suasana desa meriah oleh karena bunyi-bunyian lagunya Penari Yangge pun dapat ditemani oleh Barongsai dalam kunjungannya itu. Pada akhir tahun 1940-an Yangge digunakan oleh Partai Komunis Cina untuk menggalang semangat rakyat. Yangge adalah tarian dari daerah Cina bagian utara. Selain di kota asalnya, tarian ini banyak ditarikan di daerah Beijing dan sekitarnya. Yangge adalah tarian gabungan antara nyanyian dan tarian. Teknik untuk menari Yangge sebenarnya sangat mudah. Dengan hanya tiga langkah cepat ke depan dan satu ke belakang mengikuti irama, seseorang sudah dapat menarikan tarian meriah tarian ini ditarikan oleh pria dan wanita menggunakan peralatan seperti pacul dan celurit. Seiring dengan adanya revolusi dari Partai Komunis Cina, mereka kerap mengganti peralatan dengan senjata perang. Pada akhirnya kebiasaan penggunaan peralatan pun berganti menjadi kipas, kipas panjang, sapu tangan, genderang atau alat lainnya Yangge pun ada beberapa jenis salah satunya adalah Caimenzi Yangge, dimana penari terbagi menjadi dua kubu masing-masing diketuai seorang penari yang memakai payungKedua kubu itu terbagi menjadi tim penjamu dan tamu yang pada saat bertemu di tengah-tengah akan saling bertanya jawab. Jika tim tamu benar maka tim penjamu akan mempersilahkan tim tamu masuk ke kota dan menjamunya. Selain itu Yangge pun terbagi menjadi dua macam cara membawakan. Satu adalah dengan mulainya seorang penari yang turun ke festival jalanan dan diikuti siapa saja yang ingin menari dan biasanya diiringi Barongsai dan Tari Naga. Satunya untuk pertunjukkan dimana hanya empat atau delapan orang saja yang menari. Jenis kedua lebih sulit karena mengikuti koreografi dari koreografer dan mementingkan keindahan serta kekompakan. 3. Tari Naga Dalam mitologi China, naga menggambarkan kegagahan, keningratan dan keberuntungan. Tari naga digunakan untuk mengusir setan dan membawa keberuntungan bagi semua orang. Penarinya memiliki kemampuan bela diri. Tari Naga atau disebut juga Liang Liong di Indonesia adalah suatu pertunjukan dan tarian tradisional dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa. Seperti juga Tari Singa atau Barongsai, tarian ini sering tampil pada waktu perayaan-perayaan tertentu. Orang Tionghoa sering menggunakan istilah 'Keturunan Naga'龍的傳人 atau éľ™çš„äĽ äşş, lĂłng de chuán rĂ©n sebagai suatu simbol identitas etnis. Dalam tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang diusung dengan belasan tongkat. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan, menyorongkan dan mengibas-kibaskan kepala naga-nagaan tersebut yang merupakan bagian dari gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari. Terkadang bahkan kepala naga ini bisa mengeluarkan asap dengan menggunakan peralatan pyrotechnic. Para penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini - berkelok-kelok dan berombak-ombak. Gerakan-gerakan ini secara tradisional melambangkan peranan historis dari naga yang menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan martabat yang tinggi. Tari naga merupakan salah satu puncak acara dari perayaan Imlek di pecinan-pecinan di seluruh dunia. Naga dipercaya bisa membawa keberuntungan untuk masyarakat karena kekuatan, martabat, kesuburan, kebijaksanaan dan keberuntungan yang dimilikinya. Penampilan naga terlihat menakutkan dan gagah berani, namun ia tetap memiliki watak yang penuh kebajikan. Hal-hal inilah yang pada akhirnya menjadikannya lambang lencana untuk mewakili kekuasaan kekaisaran. 2. Tarian dari India 1. Tari Yangge merupakan salah satu dari lapan bentuk tarian klasik India, berasal dari India Utara. Tarian ini boleh dijejak asalnya kepada pencerita lisan nomad India utara silam, dikenali sebagai Kathaks, atau pencerita. Pencerita ini, membuat persembahan di lapangan kampung dan laman kuil, kebanyakannya khusus dalam mengisahkan kisah mitos dan moral dari kitab, dan menokok pengisahan mereka dengan alunan tangan dan mimik muka. Ia pada asasnya merupakan teater, menggunakan alatan dan bunyi muzik bersama gerak tangan, bagi menghidupkan penkisahan. Dalam bentuk kini terkandung bekas tarian kuil dan adat, dan pengaruh pergerakan bhakti. Sejak abad ke-16 seterusnya ia menyerap sesetengah ciri tarian Parsi dan tarian Asia Tengah yang diimport oleh istana diraja era Mughal. Terdapat tiga jurusan utama atau gharana bagi Kathak dari mana pengamal masa kini menyusur susur galurnya gharana dari Jaipur, Lucknow dan Benares lahir di istana Kachwaha raja Rajput, Nawab dari Oudh, dan Varanasi mengikut turutan; terdapat juga gharana Raigarh yang kurang menonjol dan lebih muda dari mana teknik ketiga-tiga gharana sebelumnya digabung tetapi menjadi terkenal kerana komposisinya yang berbeda. 2. Tarian Kathak Kathak berasal dari India utara dan Pakistan dan serupa dengan tari Bharatanatyam Kata Kathak berasal dari bahasa Sansekerta, "katha" yang bermakna cerita dan diiringi musik klasik Hindustanserta gerakan kaki yang lincah. Kathak menceritakan Radha dan Krishna dalam gaya Natwari. Pada masa kesultanan Moghul, tari ini ditarikan di istana dan maknanya menjadi kurang religius. Gerakan tari Kathak dikenal dengan istilah tatkar gerakan kaki yang cepat dan chakkar gerakan memutar. 3. Tari Kathakali Kathakali adalah tarian yang berasal dari Kerala India Selatan Tarian ini m erupakan drama musikalyang bermakna permainan cerita dan ditarikan untuk menggambarkan kemenangan kebenaran atas kesalahan. Para penari Kathakali menggunakan riasan wajah serta kostum tarian yang berwarna meriah. ini melambangkan bahwa karakter-karakter yang dimainkan merupakan mahkluk dari dunia lain. Riasan wajah-wajah penari dapat dibedakan sebagai satvik rupa dewa, rajasik rupa ksatria, dan tamasik rupa setan. Tema tari Kathakali berasal dari cerita klasik Ramayana, Mahabharata dan berbagai kisah legenda dan mitologi Hindu. 4. Tari Mohini Attam Mohini Attam adalah tarian yang berasal dari Kerala. Tarian ini menceritakan tentang rasa cinta dan dedikasi terhadap dewaGerakan-gerakan dasar tarian ini adalah Adavus yang dibagi menjadi 4 bagian,Taganam, Jaganam, Dhaganam, dan Sammisram. Para penari Mohini Attam mengenakan riasan yang realistis dan kostum yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan tarian yang lain. Bharatanatyam berasal dari Tamil Nadu India Selatan dan telah diwariskan selama 2000 tahun melalui pengajaran dari guru tari yang disebut nattuwanar dan penari kuil yang disebut devadasi. Pelatihan tari ini memerlukan waktu 7 tahun di bawah bimbingan nattuwanar yang dianggap sebagai ilmuwan dan cendekiawan. Empat Nattuwanar dari Tanjore yang dinamakan Kuartet Tanjore adalah kakak beradik yang bernama Chinnaiah, Ponnaiah,Vadivelu, dan Shivanandam. Kwartet Tanjore dikenal telah mengkonstruksikan tari Bharatanatyam. Kuchipudi berasal dari desa Kuchipudi di Andhra Pradesh, India Utara. Tari ini adalah sendratari yang didasarkan pada tradisi teater dan dikenal dengan nama Bhagavata Mela Natakam. Para aktor menyanyi dan menarikan tarian ini pada upacara persembahan di kuil. Tari Kuchipudi memiliki teknik yang lebih bebas dan luwes disbanding jenis tari klasik lain. 5. Tari Manipuri Manipuri berasal dari Manipur, India timur laut. Gerakan tari ini awalnya dinamakan jogai yang berarti gerakan melingkar. Berdasarkan teks kuno, tari ini melambangkan gerakan planet yang mengelilingi matahari. Menurut mitologi Hindu, saat Khrisna, Radha dan gopi menarikan tari Ras Leela, Shivamenjaga agar tidak seorangpun yang menganggu tarian mereka. Parvati, permaisuri Shiva juga ingin melihat tarian ini, jadi Shiva memilih tempat yang paling indah di Manipur dan menarikan kembali tariRas Leela Setelah berabad-abad kemudian, pada abad ke-11, selama masa pemerintahan Raja Loyamba, pangeran Khamba dan Dinasti Khomal dan Putri Thaibi dari Dinasti Mairang menarikan kembali tari ini dan kemudian dikenal sebagai Lai-Haraoba, tarian tertua dari Manipur. Gaya tari Manipuri berkembang berdasarkan kehidupan dan budaya rakyat Manipuri dan memiliki cirikhas dekorasi yang berwarna-warni serta gerakan kaki yang lincah. 6. Tari Odissi Odissi adalah tarian yang berasal dari Orissa untuk memuja Krishna. Ciri khas tari ini adalah ditarikan dengan sukacita dan penuh semangat. Tarian ini penuh gerakan yang mengkonsentrasikan pada tribhang, gerakan tubuh yang terbagi atas tiga bagian, kepala, dada dan torso. Penari Odissi menceritakan tentang 8 inkarnasi dari Vishnu, yakni Dewa Krishna. 3. Tarian dari Thailand 1. Tari Song kran Tari tradisional thailand ini menceritakan kegembiraan dan keceriaan gerakannya gemlai dan perlahan namun harmonisasi gerakannya seimbang dan memikat. Dahulu , tarian ini dibawakan saat panen padi sekarang tarian ini dibawakan saat menyambut event-event besar seperti menyambt tahun baru atau menyambut tamu Negara . tarian ini dibawakan 4-6 orang namun , jumlah tersebut bisa berubah disesuaikan dengan keaadaan lapangan. 2. Tari Khon Adalah semacam tari topeng di Indonesia , dengan latar belakang kasha Ramayana. Tarian topeng khon ini menggambarkan kancah peperangan akbar yang berlangsung selama pemerintahan dinasti ramakien. Yaitu perang antara raja rama seorang ksatria bijaksana melawan rajatodsakan yang lalim dan durjana. 3. Tari Fon poothai Tarian ini berasal dari suku photai yang hidup di timur lau Thailand yang dibawakan saat pesta-pesta maupun upacara adat suku tersebt, gerakannya cukup ritmis dan dinamis. Tari ini mengungkapkan rasa syukur kepada dewa yang baik hati. 4. Tari Pong laang Tarian ini berasal dari timur laut Thailand. Music pengiringnya memiliki ritme yang menyentak dan cukup cepat sesuai dengan gerakan tarinya yang sangat dinamis dan energik , itulah yang menyebabkan tari ini mendapat daya tarik tersendiri. 5. Tari Serng tang wai Tarian ini berasal dari timur laut Thailand , dan biasanya disiapkan pada peristiwa tertentu , seperti festival atau pertukaran budaya . seperti tari tradisional lainnya , serng tang wai mempunyai gerakan yang dinamis dan energik , biasanya tarian inidibawakan 4-6 orang wanita. 6. Tari Sao mai Tarian ini berasala dari thailand utara , tari ini adalah salah satu tari Thailand yang gerakannya mirip tarian jawa pada umumnya , yaitu gemulai perlahan dengan banyak melakukan gerakan pada bagian tangan. 4. Tarian dari Spanyol Tari Flamenco merupakan tarian Istana Moor yang kemudian dikembangkan dan dikreasikan oleh kaum Gipsi di kota Andlusia yang akhirnya dikenal sebagai tari flamenco. Pada dasarnya pertunjukan flamenco merupakan pertunjukan musik dan tari, sehingga terkadang menggunakan alat musik kastanyet untuk menambah warna musik yang dibawakan. Namun tak jarang juga penari yang menolak penggunaan alat musik yang satu ini dengan alasan bisa mengurangi keindahan gerak tari flamenco. Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warna – warna mencolok sehingga menimbulkan kesan ceria dalam tarian tersebut. Sedangkan untuk jumlah penari dalam suatu pertunjukan tari flamenco biasanya sangat bervariasi, kadang penari membawakannya secara solo, berpasangan atau berkelompok. Seperti kostum yang digunakan, gerakan pada tari flamenco juga menunjukan gairah sang penari dengan mengandalkan gerakan tubuh yang cepat yang enerjik dan menarik. Disertai beberapa improvisasi gerakan yang membuat tarin ini semakin menarik. Apalagi jika ditambah gerakan penari saat menepuk tangan atau menjentikan jari di tengah – tengah gerakan tari. Ciri khas dalam tari flamenco adalah gerakan filigrano dan zapateado. Gerakan filigrabo adalah gerakan di mana penari menaikan tangannya kemudian menyimpulkan telapak tangan yang diselingi dengan tepukan tangan dan jentikan jari penari. Sedangkan gerakan zapateado adalah gerakan di mana penari melengkungkan punggungnya sambil terus menghentakan kaki mengikuti irama. Ketikan menampilkan tari flamenco biasanya penari seolah – olah sedang terlena dengan emosi yang ditimbulkan oleh musik dan tarian tersebut, atau sering disebut sebagai duende. Sehingga dalam membawakan tarian ini, para penari pria dituntut untuk menampilkan sisi kemaskulinannya. Sedangkan penari wanita dituntut untuk menampilkan ketenangan yang disertai rasa bangga dan sensualitas yang terkendali. 5. Tarian dari Inggris Tarian ini dipertunjukkan dalam festival-festival. Dulu hanya laki-laki yang menari Morris, namun sekarang semua orang menarikan tarian ini. Biasanya kostum yang mereka pakai adalah baju putih, topi dengan hiasan bunga, dan selempang dua warna yang disematkan bel kecil. Mereka juga membawa tongkat kecil atau sapu tangan. Sebuah tarian morris adalah suatu bentuk tarian rakyat Inggris biasanya disertai dengan musik. Hal ini didasarkan pada berirama melangkah dan pelaksanaan tokoh koreografer oleh sekelompok penari. Alat seperti tongkat, pedang, saputangan dan lonceng juga dapat dikerahkan oleh para penari. Dalam sejumlah kecil tarian untuk satu atau dua orang, langkah ini dilakukan dekat dan di sepasang pipa tembakau diletakkan di tanah liat satu sama lain di lantai. Klaim bahwa catatan Inggris, datang kembali ke 1448, menyebutkan tari morris terbuka untuk sengketa. Tidak ada menyebutkan “morris” menari lebih awal dari abad ke-15 akhir, meskipun catatan awal seperti Bishops ”Visitasi Artikel” menyebutkan menari pedang, kegiatan menari guising dan lainnya serta memainkan mumming. Selanjutnya, catatan paling awal selalu menyebutkan “Morys” dalam pengaturan pengadilan, dan baik laki-laki dan perempuan yang disebutkan sebagai menari, dan sedikit kemudian di Walikota Tuhan Prosesi di London. Hanya kemudian bahwa itu mulai disebutkan sebagai sesuatu yang dilakukan di paroki-paroki. Tidak tentu saja tidak ada bukti bahwa itu adalah ritual pra-Kristen, seperti yang sering diklaim. 6. Tarian dari Timur Tengah Tarian yang terkenal di kawasan itu adalah tari perut. Masyarakat disana menebutnya raqs sharqi tari timur atau raqs baladi tarian nasional. Berbagai negara seperti Yordania, Irak, Arab Saudi, Mesir, dan Turki mengenal tarian ini. Tari perut biasanya dipentaskan pada acara pesta, misalnya pernikahan. Tari ini ditarikan baik laki - laki maupun perempuan. Di Turki, tari perut ini dipengaruhi oleh kebudayaan orang Romawi. Penari laki - lakinya disebut kochecks. Mereka biasanya berpura - pura sebagai wanita dengan menggunakan rok. Pada zaman Ottoman, penari wanita penggunakan pakaian sehari - hari yang terdiri dari celana, baju panjang, rompi ketat, dan ikat pinggang dari tali atau kain sedangkan penari laki - laki menggunakan kostum khusus. Tarian lainnya yang terkenla dari Timur Tengan adalah tari sema. Tarian ini dilakukan dengan car berputar - putar. Apabila tari perut dipentaskan untuk hiburan, tari sema ditujukan untuk fungsi keaagamaan. Tari sema telah di pertunjukan selama 700 tahun lalu oleh para sufi. Tarian ini dimulai dengan pujian kepada para nabi. Lalu, terdengar suara melakukan tiga putaran, para penarinya melepaskan mantel. Setiap orang akan mendekati pemimpin, memberi salam, mencium tangan, dan membentuk formasi sesuai intruksi pemimpinnya. Tarian diakhiri dengan pembacaan Al - Quran. 7. Tarian dari Filipina Salah satu tarian tradisional Filipina adalah tari Tinikling yang dimainkan oleh beberapa laki-laki dan perempuan. Laki-laki menggunakan pakaian tradisional berwarna hijau dan yang wanita berwarna merah. Meraka meloncat-loncat dengan tangan bertolak pinggang. 8. Tarian di Malaysia a. Tarian Sumazu merupakan tarian yang ditarikan untuk mengucap rasa syukur saat kegiatan menanam menuai padi, untuk menolak bala, untuk membangkitkan semangat, dan untuk mengobati penyakit. b. Tari Limbai, tarian ini ditarikan ketika menyambut kedatangan pengantin laki-laki yang diarak ke rumah pengantin wanita. c. Tari Sumayau, tarian ini merupakan tarian khas untuk menyambut hari mengaji pada acara-acara bersifat suka ria. d. Tari Magunatip, tarian ini bertujuan untuk memeriahkan suatu upacara yang diadakan, tarian ini tidak menggunakan iringan musik karena bunyi kayu sudah menimbulkan suara yang keras. e. Tari Adai-Adai, tarian ini dipersembahkan pada acara-acara pesta atau bersifat suka ria. f. Tari daling-daling, adalah tarian hiburan pada acara-acara tertentu yang sifatnya berbalas pantun antara penari laki-laki dan wanita. 9. Tarian dari Kamboja Dalam tari Khmer klasik penari bergaya dengan menggunakan gerakan dan isyarat untuk menceritakan sebuah kisah seperti pantonim. Sejalan dengan perkembangan waktu dan adanya pengaruh Negara Perancis, maka masa ini banyak menggunakan gerakan yang semi balet untuk tari gaya barunya. Tari klasik Khmer mengalami kejayaan pada masa Raja Angkor, pada masa ini tari dijadikan sebagai ritual keagamaan. Empat peran utama dalam tari klasik Khmer adalah Neay rong pria, Neang gadis, yeak raksasa/ yaksha, dan sva monyet. Contoh tari klasik Khmer a Tari Roabim Apsara, biasa ditarikan di tingkat bangsawan dan raja b Tari Roabim Chounpor tari pengharapan, memberikan keberkahan pada saat penobatan raja dan hari raya nasional. c Tari Robaim Buong Suong tari Doa, tradisi brahma untuk memohon keberkahan atas kebahagia ndan kemakmuran bangsa. d Tari Robaim Chuoung Chay adalah tari klasik yang mengekspresikan romansa seorang gadis yang meraih cinta, diperagakan dengan gerakan yang memikat. 10. Tarian di Jepang a Tari Awa. Berasal dari propinsi Awa, Tokushima, Jepang. Ditarikan secara beramai-ramai untuk menyambut perayaan Obon setiap tanggal 12-15 Agustus di kota Tokushima. Menggunakan iringan music shamisen, perkusi, taiko dan tsuzumi, genta kane, flute yokobue. Untuk busana penari mengenakan yukata piyama ala Jepang dan topi anyaman amigasa. Festival tafi Awa sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. b Tari Taiko. Tari taiko adalah sejenis bedug ala Jepang, seiring perjalanan waktu, pertunjukan seni menabuh taiko disebut matsuri ini diperagakan dengan tarian. Jenis Taiko antara lain 1. Nagado-daiko. Yaitu taiko berukuran besar dan diletakkan di atas penyangga. Bunyinya seperti bedug Indonesia. 2. O-daiko. Yaitu taiko besar yang tingginya dua kali manusia dewasa. 3. Okedo-daiko. Yaitu taikop berukuran tambur yang diletakkan secara berdiri seperti ketipung atau bongo. 4. Tsukeshime-daiko. Yaitu taiko berukuran kecil dan digunakan seperti drumband. Alat music ini biasanya ditabuh sambil menari dan berjalan. 5. Uchiwa-daiko. Yaitu taiko kipas. 6. Hira-daiko. Yaitu taiko datar.
Iringan tari tradisional adalah musik yang mengiri tari sehingga membuat tarian menjadi lebih hidup serta berwarna ketika dipergelarkan. Musik adalah unsur pelengkap tari yang sangat penting dan hampir tidak dipisahkan kembali. Sejatinya, unsur utama tari adalah gerak, namun hari ini rasanya bagaikan sayur tanpa garam jika suatu tarian tidak diiringi oleh musik. Terkadang pada suatu kasus tertentu seperti pada musik kreasi, justru malah tarian yang menjadi unsur penguat dan musik, terutama musik vokal berupa lagu adalah panggung utamanya. Namun demikian, pada masa lalu sebetulnya kebanyakan musik hanyalah pelengkap dalam berbagai kegiatan masyarakat tradisional. Salah satu fungsi utama musik di masa lalu tentunya adalah sebagai iringan tari tradisional. Semenjak keahlian musik mulai diperhatikan, musik kemudian dapat berdiri sendiri dan bahkan menjadi media seni yang paling mainstream di dunia. Pada kesempatan kali ini kita akan berfokus pada musik sebagai iringan tari tradisional. Mengapa? Karena musik sebagai iringan tari tradisional memiliki kebutuhan khusus yang harus dipenuhi agar mampu mengangkat keindahan tarian yang disajikan. Menyangkut hal ini, kita dapat memulainya dari jenis musik iringan terlebih dahulu yang akan dijelaskan pada uraian di bawah ini. Jenis Musik Iringan Jenis musik iringan tari pada dasarnya hanya dibedakan atas dua bentuk iringan yaitu pentatonis dan diatonis. Pentatonis merupakan iringan yang bersumber pada alat-alat musik tradisi, sedangkan diatonis bersumber pada alat-alat musik modern. Namun demikian seiring berjalannya waktu, kedua jenis notasi musik ini sering berdampingan untuk mengiringi tarian. Maksudnya, setiap musik iringan tari pada akhirnya memiliki dua notasi tersebut. Iringan tari hampir di semua negara hanya menggunakan kedua notasi iringan tersebut, yang membedakan hanya alat musik yang digunakannya saja. Respon Gerak Perbedaan penggunaan alat musik akan berdampak pada bunyi yang dihasilkannya pula. Perbedaan bunyi tersebut akan berakibat pada respon gerak tari yang ditimbulkan. Terdapat dua jenis respons gerak terhadap musik iringan, yakni Respon gerak yang berlawanan dengan iringan, yaitu respon gerak yang dilakukan dengan gerakan dinamis dan penuh kekuatan, sementara musik yang digunakan mengalir dan lembut. Respon gerak yang sesuai dengan iringan, yakni gerak yang dilakukan mengikuti dinamika iringan tersebut. Jika iringan dilakukan dengan musik mengalir, maka gerak yang dilakukan juga akan mengalir. Jika musik yang digunakan menghentak gerak yang dilakukan juga akan dinamis dan penuh dengan energi Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 90. Jenis Tari Iringan Berdasarkan Bentuknya Selain dibagi berdasarkan notasi musiknya, jenis tari iringan juga dapat dibagi berdasarkan bentuknya. Ada beberapa macam bentuk iringan yang digunakan untuk mengiringi Taian, yakni iringan tari internal dan iringan tari eksternal. 1. Iringan Tari Internal Ada iringan tari yang terjadi karena gerakan-gerakan penari itu sendiri misalnya suara tepukan tangan ke tubuh, hentakan kaki ke lantai, serta bunyi-bunyi lain yang timbul disebabkan oleh pakaian atau perhiasan yang dikenakannya. Beberapa contoh iringan internal pada tari tradisional, misalnya, iringan musik tari Saman dengan tepukan tangan ke tubuh dengan selingan nyanyian, tari Belian dengan gemerincing gelang-gelang logam yang dikenakan penari, bunyi piring-piring dengan logam yang dikenakan pada tari lilin, serta pada tari Gending Sriwijaya yaitu jentikan-jentikan kuku logam yang dikenakan penari. Musik Iringan tari seperti ini dalam istilah musik tari disebut sebagai iringan tari internal. 2. Iringan Tari Eksternal Ada pula Iringan tari yang dilakukan oleh orang lain, baik dengan kata-kata, nyanyian maupun dengan orkestrasi musik yang lebih lengkap. Jadi, iringan tari tidak lagi dilakukan oleh penari sendiri, akan tetapi dilakukan oleh orang lain atau lebih dikenal dengan pemusik. Pemusik bisa menggunakan macam-macam alat musik orkestrasi atau gamelan yang lebih lengkap atau dengan kata-kata, nyanyian maupun vokal lainnya. Iringan tari semacam itu disebut iringan tari eksternal atau iringan tari yang dilakukan oleh orang lain atau luar. Fungsi Musik Iringan Pengetahuan tentang iringan tari penting karena dapat membantu menentukan dan memilih atau membuat iringan sesuai dengan tema yang diinginkan. Iringan tari juga akan membantu dalam melakukan eksplorasi gerak. Iringan di dalam tari merupakan satu kesatuan. Melalui iringan tari suasana dapat dibangun. Iringan tari juga memberi irama pada setiap gerak yang dilakukan. Pengetahuan tentang iringan tari semakin banyak akan semakin baik sehingga memiliki banyak pilihan. Musik sebagai pencipta suasana. Musik dapat dipilih sesuai dengan suasana yang yang dibutuhkan oleh tari. Iringan tari sebagai penciptaan suasana dapat berlawanan dengan suasana tarinya. Di dalam tari tradisi lebih banyak dipergunakan musik pengiring yang memiliki sifat atau watak yang sama dengan sifat atau watak tarinya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi musik iringan adalah Memberi irama pada setiap gerak tari yang dilakukan. Memastikan tari sesuai dengan tema yang diinginkan. Membantu melakukan eksplorasi gerak. Melalui iringan tari, suasana tari dapat dibangun. Membuat Musik Iringan Di samping pertimbangan ritmis dan suasana rasa, iringan tari juga dipilih berdasarkan gaya dan bentuknya. Di dalam tari-tarian tradisi di Indonesia, pelaksanaannya selalu diiringi oleh musik-musik daerah yang bersangkutan, yang memiliki bentuk dan gayanya yang khas, musiknya selalu tampak serasi dengan gaya dan bentuk tariannya. Ketika kaita mendengar gamelan Jawa, Sunda, Bali serta musik Melayu dari daerah Sumatra, akan terbayang gaya tarian masing-masing. Ada hubungan erat antara gerak tari dengan ekspresi tarinya. Pada tari dengan gaya gerak klasik, kerakyatan atau yang bersifat kedaerahan memiliki iringan musik sendiri yang lebih sesuai. Hubungan tarian dengan musik pengiringnya dapat terjadi pada aspek bentuk, gaya, ritme, suasana, atau gabungan dari aspek-aspek itu. Dengan demikian, banyak cara yang dapat dipakai untuk mengiringi sebuah tarian. Hal terpentingnya adalah semua cara yang dipakai, dasar pemilihannya harus dilandasi oleh pandangan penata iringan dan maksud penata tari dengan demikian iringan dan tari selalu menyatu. Begitu pula saat kita membuat musik iringan, kelima aspek di atas adalah acuan utamanya. Iringan tari dipilih untuk menunjang tarian yang diiringinya, baik secara ritmis maupun emosional. Dengan perkataan lain, sebuah iringan tari harus mampu menguatkan atau menegaskan makna tari yang diiringinya agar selalu selaras seirama serta serasi. Referensi Tim Kemdikbud. 2017. Seni Budaya VIII. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Ciri Khas Gerak Tari Mancanegara Ragam gerak tari yang didukung oleh pekerja atau buruh biasanya berirama cepat, dinamis, dan romantis karena dilakukan di tempat terbuka. Ragam gerak yang muncul adalah gerak saling merespons dan mengisi ruangan sehingga para penarinya berpasang-pasangan membentuk formasi melingkar, menyudut, dan berbanjar. Ragam gerak yang muncul di kalangan para bangsawan berirama lembut mengalun sehingga muncullah ragam gerak dengan garis lengkung dengan tumpuan jari yang kuat balet. Kaum bangsawan pun mengembangkan gerak tari ballroom dance yang tetap bergaya lembut, romantis, dan saling memeluk berdekatan. Ciri Khas Bentuk Iringan Tata Rias, dan ata Busana Tari Mancanegara Bentuk musik pengiring tari mancanegara, biasanya berupa alat-alat musik tradisional khas negara tempat tartan itu lahir ataupun alat mus modern untuk jenisients tartan yang lebih baru. Tata rias dan busananya pun disesuaikan dengan ciri khas negaranya masing-masing. Ragam Seni Tari Manca Negara Seperti halnya tari di Indonesia, ragam gerak seni tari mancanegara juga dibedakan menjadi dua. Seni tari klasik didukung oleh para kaum bangsawan, terpelajar, dan kapitalis. Oleh karena itu ragam geraknya banyak menggunakan garis-garis lengkung yang lemah gemulai serta gerak patah-patah yang lembut seperti yang terdapat dalam Tari Balet dan Ballroom dance. Sedangkan ragam gerak seni tari kerakyatan didukung oleh kaum buruh dan para pekerja sehingga ragam gerak yang muncul adalah gerak cepat, dinamis, dan romantis seperti Tari Cha-Cha, Tari Ketuk tap dance, Tari Rumba, Jive, dan Disco. Ciri Khas Gerak, Bentuk Iringan Tata Plas, dan Tata Busana Tari Mancanegara Ragam Gerak Tari Mancanegara Ragam gerak tari mancanegara disesuaikan dengan para pendukungnya, sehingga ragam gerak yang muncul menjadi pembeda sosial budaya masyarakat negara tersebut.
Seni tari adalah suatu seni yang membutuhkan beberapa komponen pendukung, salah satunya adalah musik. Foto iringan tari adalah salah satu komponen pendukung yang dibutuhkan pada sebuah seni tari sebab seni tari berkaitan dengan gerak tubuh yang disesuaikan dengan iringan tari juga digunakan untuk mendukung pesan atau ekspresi yang ingin disampaikan oleh penari. Musik iringan tari biasanya disesuaikan dengan jenis tari yang akan iringan tari bisa berbentuk sebagai suatu karya musik instrumental, karya musik vokal, maupun karya musik memahami musik iringan tari lebih jauh, simak penjelasan mengenai musik iringan tari di bawah Musik Iringan TariMusik adalah komponen utama yang digunakan dalam sebuah seni tari. Musik yang digunakan dalam tarian disebut sebagai musik iringan Ayu Rahmawati dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Musik Iringan Tari dalam Media Realia dan Audio Recorder terhadap Hasil Kreativitas Gerak, musik iringan tari adalah bentuk musik pengiring yang sudah terpola dari segi birama, harmoni, tempo, dinamika, ritmis, dan melodinya. Untuk membentuk suatu musik iringan tari, terdapat beberapa komponen yang digunakan. Komponen yang biasanya digunakan adalah seperangkat alat musik yang berbentuk instrumental maupun vokal untuk mengiringi gerak sebagai pengiring suatu tarian berkaitan erat dengan aspek bentuk, gaya, ritme, suasana, atau gabungan dari aspek-aspek iringan tari digunakan dalam seni tari sebab seni tari sangat berpatokan pada suatu irama. Foto KemendikbudFungsi Musik Iringan TariMengutip dari buku Seni Budaya untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI karya Tati Narawati, dkk, musik iringan tari memiliki fungsi sebagai berikutMenguringi suatu penyajian atau penampilan semarak dan dinamisnya suatu dan memberi tanda efektif gerak mengendalikan dan memberikan tanda perubahan bentuk dan pemberi tanda awal dan akhir Musik Iringan TariMusik yang digunakan dalam suatu tarian terbagi dalam beberapa jenis. Pengelompokan jenis musik iringan tari tersebut berdasarkan asal bunyi atau musik yang setidaknya dua jenis musik iringan tari. Jenis-jenis musik iringan tari tersebut ialah sebagai berikutMusik iringan tari terbagi ke dalam dua jenis berdasarkan asal bunyi dari musik tersebut, yakni musik internal dan musik eksternal. Foto internal adalah salah satu musik iringan tari yang berasal dari anggota tubuh manusia, yaitu meliputi tepukan tangan, tepukan tangan ke bagian tubuh lainnya, jentikan jari, hentakan kaki di tanah atau lantai, dan musik internal dapat ditemui di berbagai penampilan tarian daerah. Contohnya adalah tari Saman yang berasal dari Aceh, tari Kecak yang berasal dari Bali, dan eksternal merupakan jenis musik iringan yang bunyi, musik, dan suaranya berasal dari hal-hal yang di luar tubuh manusia. Misalnya, seperti alat musik, dan musik yang biasanya digunakan dalam mengiringi tarian adalah gamelan. Gamelan merupakan seni musik yang terdiri dari berbagai macam alat musik yang dimainkan secara tarian yang menggunakan musik eksternal adalah tari Kandagan dari Jawa Barat, tari Gandrung dari Banyuwangi, dan itu musik internal dalam iringan tari?Apa itu musik eksternal dalam iringan tari?Sebutkan contoh tarian yang menggunakan musik eksternal!
bagaimana ciri khas bentuk musik pengiring tari mancanegara di asia